HANYA BERGANTUNG KEPADA ALLAH

Assalamualaikum...
Bismillah, sering kali kita mendengar kalimat inspiratif "kesuksesanmu, bergantung pada dirimu", "takdirmu bergantung padamu" dan kata-kata inspiratif semacam itu. Kesan pertama memang sepertinya membakar semangat kita mamen. Namun sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita hanya bergantung kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Allah Ta’ala sendiri mensifati diri-Nya sebagai tempat bergantung segala sesuatu. Allah Azza wa Jalla berfirman :

“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu” (QS. Al-Ikhlas : 2).

Ahli tafsir berkata : “Ash-Shomad artinya Allah menjadi tempat bergantungnya para hamba dalam memenuhi kebutuhannya.” (Ad-Durr al-Mantsur : 15/782, As-Suyuthi)

Dalam berdoa pun, Rosulullah mengajarkan kita untuk senantiasa hanya bergantung kepada Allah, berserah diri kepada Allah.

"اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ"

"Ya Allah, rahmat-Mu yang kuharapkan. Maka janganlah Engkau jadikan aku bergantung kepada diriku sendiri, walaupun hanya sekejap mata. Dan perbaikilah seluruh keadaanku. Tidak ada yang berhak diibadahi melainkan Engkau." Do'a dari hadis shahih riwayat Abu Dawud.

Bergantung kepada Allah dalam semua perkara, seperti berdoa, meminta pertolongan, memohon petunjuk, menaruh harapan, menyerahkan urusan, bertaubat, sampai dalam perkara-perkarayang remeh, itulah yang dilakukan para salaf kita (simak juga: http://modelbajuhamil.com/ )

Bahkan Urwah bin Zubair berkata : “Sesungguhnya aku benar-benar berdoa kepada Allah meminta segala keperluanku, sampai-sampai dalam perkara garam.” (Al-Fawakih ad-Dawani Syarh Risalah Ibn Zaid al-Qirwani : 1/211, Ahmad bin Ghunaim al-Maliki).

Sungguh, di antara ketergelinciranmanusia adalah menjadikan diri sendiri sebagai tempat bergantung. Ia melihat kuatnya kehendak dan pikiran sendiri sebagai penentu segala sesuatu. Ia lupa kepada Yang Menggenggam Hati, Allah Ta'ala.

Hati yang sehat dan kuat adalah hati yang bertawakal hanya kepada Allah.

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barang siapa yang bertawakkal hanya kepada Allah, maka Allah cukup baginya” (Ath Tholaq: 3)

Hati yang sehat dan kuat adalah hati yang bersandar hanya kepada Allah.

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

”Cukup bagi kami Allah dan sebaik-baik tempat penyerahan diri” (Ali Imran:173)

Hati yang sehat dan kuat adalah hati yang meminta pertolongan hanya kepada Allah.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

”Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (Al Fatihah: 5)

Hati yang sehat dan kuat adalah hati yang berlindung hanya kepada Allah.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

”Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung kepada Rabbnya Manusia” (An-Naas: 1)

Hati yang sehat dan kuat adalah hati yang takut hanya kepada Allah.

فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Maka janganlah kalian takut kepada mereka dan takutlah hanya kepada-Ku, jika kalian orang-orang yang beriman.” (Ali Imran:175)

Wassalamualaikum

Posting Komentar